Anda berhenti berlatih selama kurang dari satu bulan1
Yang pertama kali Anda rasakan adalah Anda akan lebih cepat lelah dan
terengah-engah, dan efek ini akan makin terasa bila Anda rutin berlatih
sejak lama. Selain itu, jangan kaget bila jantung Anda akan berdebar
lebih kencang karena kapasitas paru-paru Anda menyusut, juga volume
total darah dalam tubuh Anda. Kekuatan angkatan Anda, untunglah, tidak
berkurang terlalu banyak, namun Anda akan merasa kaku di bahu, punggung,
dan pinggang.
Oh, ya. Efek ini sudah terasa di minggu kedua Anda berhenti berlatih.
Anda berhenti berlatih selama satu bulan bahkan lebih2
You could just kiss your vigor goodbye, bro! Bila Anda baru
fitnes selama sebulan lalu “cuti” selama dua bulan, tingkat kebugaran
Anda akan kembali seperti sebelum Anda berlatih. Basically, apa
yang terjadi bila Anda skip latihan selama satu bulan adalah
pengembangan dari efek cuti latihan kurang dari sebulan. Efeknya pada
otot Anda? Penguraian serabut otot, penurunan kekuatan angkatan, dan
semakin mudahnya Anda terkena kram.
Bagaimana bila Anda terlanjur “cuti”?
Tidak ada cara lain, Anda harus mulai dari awal lagi. Bila dulu beban
bench press Anda mencapai 40 Kg, mungkin sekarang Anda perlu kurangi
hingga setengahnya2. Dibutuhkan minimal tiga bulan untuk
mengembalikan performa fitnes Anda kembali seperti sediakala, tergantung
dari seberapa fit Anda ketika berhenti dan berapa lama Anda berhenti3.
Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Bila
memang pekerjaan (dan lalu lintas) menyita waktu Anda, atau Anda terlalu
letih untuk fitness hari ini, cuti fitness sehari masih bisa
ditoleransi. Selama siklus berolahraga Anda tidak benar-benar putus,
Anda bisa mengurangi intensitas olahraga Anda menjadi hanya sekali
seminggu dengan intensitas 7)% dari intensitas olahraga Anda yang biasa2,3. Walaupun performa Anda tetap menurun, namun penurunannya tidak terlalu ekstrem.
Atau mungkin Anda perlu mengevaluasi keseharian Anda? Memilih gym
yang dekat dari kantor, misalnya, bisa menghemat waktu dan usaha Anda
untuk terus berolahraga. Masih kurang waktu? Memilih gerakan yang
efisien (exploding movement) atau HIIT (HIIT)
bisa membuat Anda mendapat hasil optimal dalam waktu singkat. Kuncinya
adalah jangan berhenti berolahraga dalam waktu yang lama.
Referensi:
- Mujika, I & Padilla, S. (2000). Detraining: Loss of Training-Induced Physiological and Performance Adaptations. Part I: Short Term Insufficient Training Stimulus. Sports Med. 30(2): 79-87
- Mujika, I & Padilla, S. (2000). Detraining: Loss of Training-Induced Physiological and Performance Adaptations. Part II: LongTerm Insufficient Training Stimulus. Sports Med. 30(3): 145-154
- Quinn, E. (2010). Use It or Lose It – Detraining and Deconditioning in Athlete. http://sportsmedicine.about.com/od/anatomyandphysiology/a/Deconditioning.htm [4 May 2012]
Sumber : www.l-men.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar