
Malam itu, Anda baru saja menyelesaikan set latihan otot
chest di gym. Sambil merasakan air hangat dari
shower,
Anda membayangkan akan istirahat esok hari, dan kembali gym sehari
setelahnya. Lalu, tiba-tiba saja Anda teringat rencana futsal sepulang
kerja bersama teman-teman kantor. Di satu sisi, Anda, yang cinta mati
sepakbola, tak bisa melewatkan acara tersebut. Tapi, di sisi lain, Anda
paham betul otot Anda butuh istirahat. Jangan khawatir, artikel ini akan
menyelamatkan Anda dari dilema tersebut.
In Rest We Trust
Kebimbangan Anda sangatlah beralasan. Bagaimana tidak, istirahat adalah
bagian yang sangat penting dalam pembentukan otot. Pada saat istirahat,
tubuh beradaptasi dengan tekanan yang Anda berikan selama gym, dengan
cara memperbaiki sel-sel otot yang rusak1. Bahkan, prinsip
utama pembentukan otot adalah pemberian tekanan secara berkala pada
otot, diselingi istirahat yang cukup, agar dihasilkan otot yang lebih
kuat dan lebih besar. Banyak pakar yang menyarankan untuk memberi waktu
istirahat pada otot selama 48 jam2.
A new way of Resting
Bagaimana Anda memaknai kata “istirahat”? Apakah tidur lebih cepat,
tidak berolahraga, atau menonton bola semalaman? Bagaimana bila
ternyata, ketika Anda memakai waktu istirahat Anda untuk tetap bergerak,
Anda bisa pulih lebih cepat dan optimal?
Memperkenalkan cara baru untuk beristirahat: active recovery. Berlawanan dengan pengertian “istirahat” pada umumnya, Anda beristirahat justru dengan berolahraga. Tentunya bukan sekadar berolahraga, namun berolahraga dengan intensitas rendah, yakni sekitar 30% dari intensitas biasa3. Beberapa contoh olahraga intensitas ringan misalnya jogging atau berenang gaya dada sepanjang 50 m4.
Olahraga ringan adalah inti dari active recovery. Dan, dalam beberapa kasus, active recovery lebih bermanfaat dibandingkan istirahat biasa. Ketika diujikan pada atlet rugby, active recovery justru mengoptimalkan recovery dan menginduksi rasa relaks4.
Jadi, untuk menjawab kebimbangan Anda, tidak ada salahnya untuk tetap
futsal keesokan harinya, selama Anda tidak “terpancing” untuk futsal
gila-gilaan. Ingatlah tujuan utama Anda adalah rekreasi dan
beristirahat. Atau Anda bisa berperan sebagai penjaga gawang untuk
menurunkan intensitas Anda. Akhir kata, jangan lupa dengarkan tubuh
Anda; bila Anda merasa lelah dan tidak bertenaga, mungkin memang
istirahat yang Anda butuhkan.
Sumber : L-men