Namun, jangan pernah meremehkan casein, the brother of whey.
Keduanya sama-sama terdapat pada susu dan banyak sekali manfaat casein
yang bisa Anda dapatkan sebagai suplemen dalam upaya pembentukan tubuh
atletis ideal Anda. Check them out!
Introducing Casein
Casein, serupa dengan whey, merupakan protein utama susu. Casein menyusun sekitar 80% dari total protein pada susu. Casein inilah yang berperan memberikan warna putih pada susu4. Casein dianggap sebagai salah satu suplemen asam amino paling baik bagi pembentukan otot selain whey karena memiliki asam amino yang lengkap dan daya serap yang cukup baik7.
Casein, serupa dengan whey, merupakan protein utama susu. Casein menyusun sekitar 80% dari total protein pada susu. Casein inilah yang berperan memberikan warna putih pada susu4. Casein dianggap sebagai salah satu suplemen asam amino paling baik bagi pembentukan otot selain whey karena memiliki asam amino yang lengkap dan daya serap yang cukup baik7.
Do You Know?
Kata casein berasal dari bahasa Latin, yaitu caseus yang berarti keju. Hal ini berkaitan dengan fungsi casein sebagai komponen utama penyusun keju, salah satu produk susu yang paling terkenal3. |
The Slow Release Power of Casein
Berbeda dengan whey yang sangat cepat diserap oleh tubuh, casein lebih lambat dicerna sehingga dikenal sebagai slow release protein. Yang menyebabkan casein disebut sebagai slow release protein adalah karena casein dapat membentuk gel di dalam lambung yang kemudian memperlambat laju pengosongan lambung. Akibatnya, proses pencernaannya berjalan dengan lebih lambat. Ternyata, proses yang lebih lambat ini ada keuntungannya, yaitu dapat dapat menjaga ketersediaan protein dan asam amino lebih lama. Hal ini sangat penting terutama saat akan tidur dan bangun pagi, saat tubuh membutuhkan asupan protein yang cukup untuk pembentukan otot yang baru setelah latihan dan agar protein dari otot tidak ikut diambil6.
Berbeda dengan whey yang sangat cepat diserap oleh tubuh, casein lebih lambat dicerna sehingga dikenal sebagai slow release protein. Yang menyebabkan casein disebut sebagai slow release protein adalah karena casein dapat membentuk gel di dalam lambung yang kemudian memperlambat laju pengosongan lambung. Akibatnya, proses pencernaannya berjalan dengan lebih lambat. Ternyata, proses yang lebih lambat ini ada keuntungannya, yaitu dapat dapat menjaga ketersediaan protein dan asam amino lebih lama. Hal ini sangat penting terutama saat akan tidur dan bangun pagi, saat tubuh membutuhkan asupan protein yang cukup untuk pembentukan otot yang baru setelah latihan dan agar protein dari otot tidak ikut diambil6.
Keberadaan casein diperlukan saat latihan, yaitu sebagai suplemen untuk mengurangi proses pemecahan otot (muscle protein breakdown)
yang terjadi selama melakukan latihan beban. Penelitian juga
menunjukkan bahwa efektivitas casein untuk membantu pembentukan otot
setelah latihan ternyata tidak kalah apabila dibandingkan dengan whey
protein5,6. Oleh karena itulah, casein juga diperlukan saat
latihan beban, dan ternyata lebih efektif lagi apabila dikombinasikan
dengan whey8.
Casein Time!
Kesimpulannya, casein berguna untuk menjaga kebutuhan protein harian tubuh serta mendukung pembentukan otot setelah latihan. Casein dapat jadi suplementasi saat pagi hari menjelang aktivitas sehari-hari dan malam hari saat sebelum tidur, agar kebutuhan protein tubuh terpenuhi. Selain itu, casein juga dapat dikombinasikan dengan whey protein untuk dikonsumsi setelah latihan untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Kesimpulannya, casein berguna untuk menjaga kebutuhan protein harian tubuh serta mendukung pembentukan otot setelah latihan. Casein dapat jadi suplementasi saat pagi hari menjelang aktivitas sehari-hari dan malam hari saat sebelum tidur, agar kebutuhan protein tubuh terpenuhi. Selain itu, casein juga dapat dikombinasikan dengan whey protein untuk dikonsumsi setelah latihan untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Jadi, jangan ragu untuk mengonsumsi L-Men Regular Slow Release
Formula dengan kandungan casein sebanyak 2 kali sehari baik pada hari
berolahraga maupun tidak berolahraga dengan waktu yang disarankan adalah
saat bangun pagi dan malam hari sebelum tidur untuk mencapai sixpack
optimal Anda. L-Men, Trust Me, It Works
Sumber : L-Men
Tidak ada komentar:
Posting Komentar